Postingan Terakhir

Bernaridho Hutabarat

Written By SMK TI Bali Global Karangasem on Minggu, 15 Maret 2015 | 20.49



Bernaridho sudah lebih dari 15 tahun berpengalaman di bidang TI dengan berbagai peran mulai dari Project Manager, DBA, Presales, dll. Telah menerbitkan 12 buku (1 Pemrograman , 1 Database, 6 Oracle , 4 SQL Server). Ia juga telah menulis beberapa Blueprints mulai dari Database Integration, Business Intelligence, DRC / BCP, IP Telephony, dan Enterprise-lebar SPOC Helpdesk.

Benaridho juga pernah membuat bahasa pemrograman Nusa. Sebuah bahasa pemrograman asli karya anak bangsa yang jauh lebih mudah digunakan daripada C, C#, C++, Java, (Visual) BASIC, dan Delphi / Pascal.

Ia Memperoleh Bachelor in Informatics (Software Engineering) dari Institut Teknologi Bandung, dan Telecom magister dari Universitas Coventry (Inggris Raya). Ia juga sempat memperoleh derajat tertinggi dari Ujian Oracle DBA, di Atlanta, Georgia (2001), menerima Excellent Achievement Award dari CICC Tokyo Jepang, dan Best Essay dari Lenovo Singapura (2007).

Romi Satrio Wahono

 

Romi Satrio merupakan founder IlmuKomputer.com, salah satu website yang menjadi kontribusi besar bagi para masyarakat Indonesia yang ingin belajar serta membagikan beberapa ilmunya. Pria kelahiran Madiun, 2 Oktober 1974 ini merupakan Mantan PNS dan peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Cisco certified instructor lulusan Nanyang Technological University (NTU), Singapore. Berbagai penghargaan telah ia dapatkan dari Pemerintah Indonesia dan Dinas Pendidikan lewat kontribusinya memberikan pembelajaran mengenai ilmu komputer kepada masyarakat Indonesia melalui website atau beberapa referensi yang di buatnya.

I Wayan Simri Wicaksana


Prof. Dr. I Wayan Simri Wicaksana, S.Si, M.Eng, beliau adalah orang Indonesia pertama yang meraih gelar Doktor di bidang Teknologi Informasi (TI). Meraih gelar Doktor di Universite de Bourgogne, France dan Universitas Gunadarma serta pada akhir Januari 2009 dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Teknologi Informasi di Universitas Gunadarma. Lebih lanjut hal tentang beliau dapat dilihat di personal webnya iwayan.info.

I Made Wiryana


Mungkin dikalangan civitas akademik terutama para mahasiswa Universitas Gunadarma sudah tak asing lagi dengan nama yang satu ini. Di lingkungan kampus lebih sering dikenal atau disapa dengan sebutan Pak Made. I Made Wiryana adalah lulusan Universitas Indonesia Jurusan Fisika sekaligus juga lulus dari Universitas Gunadarma Jurusan Komputer. Ia melanjutkan program S2 yang masih berkaitan dengan ilmu komputer di Edith Cowan University, Australia. Tahun 1994, ia berhasil menuntaskan studi beasiswanya tersebut. Kemudian kembali ke Indonesia, ia mendesain kurikulum bagi program training Lembaga Pengembangan Komputer (LePKom) dan sempat mengembangkan WinBI, sistem operasi komputer berbahasa Indonesia. Pada 2009 Ia berhasil mendapatkan gelar Doktor di Universitas Bielefeld, Jerman.


Pak Made adalah tokoh penting Linux Indonesia. Ia merupakan salah seorang founder dari Indonesian Linux Motivator Foundation. Selain kegiatan sehari-harinya sebagai dosen, beliau juga beberapa kali diamanatkan sebagai penanggung jawab sekaligus penelola beberapa website milik pemerintah seperti presidenri.go.id, kemenpora.go.id, dan lainnya.

Game Edukasi - Pemburu Koruptor

Written By SMK TI Bali Global Karangasem on Sabtu, 14 Maret 2015 | 19.12


Game Pemburu Korupsi dipersembahkan oleh team kreatif Bamboomedia untuk seluruh rakyat Indonesia sebagai bentuk kepedulian akan pentingnya edukasi publik melalui media yang bisa diterima semua kalangan, Game Mobile.

Korupsi merupakan prilaku menyimpang, sangat berbahaya dan merugikan semua. Korupsi adalah kejahatan atas kemanusiaan, merusak sendi-sendi berbangsa dan bernegara. Games ini diharapkan dapat menginspirasi dan mengajak masyarakat ikut menjauhi/membenci/memburu koruptor demi Indonesia yang lebih baik. Indonesia jangan kita rusak karena Indonesia akan menjadi tempat hidup anak cucu kita nanti.


Koruptor pada dasarnya adalah manusia yang memiliki energi dan keinginan besar. Menginginkan harta dan materi yang berlimpah, namun salah memilih jalan. Ibarat pemain sepakbola yang berada dilapangan bulutangkis. Goal/Amanah/Dharma utama dari Pejabat Publik bukanlah harta/materi. Mereka yang menginginkan harta sebagai tujuan utama semestinya mengambil jalur entrepreneur, menjadi pengusaha inovatif yang memutar ekonomi dan menciptakan banyak lapangan kerja untuk masyarakat.

Pada Games edisi perdana ini, setiap insan Indonesia diajak memburu, menangkap, menghukum serta mengembalikan 8 Koruptor ke jalan yang baik (menjadi: Good People). Ilustrasi dan Tokoh dalam games ini bersifat Fiktif belaka.

5 Developer Lokal yang Mengembangkan Aplikasi dan Game Edukasi Anak

Berkembangnya teknologi dan internet telah menghasilkan kemunculan aplikasi-aplikasi yang beragam. Termasuk, aplikasi-aplikasi yang dapat mengedukasi anak. 26 Februari 2015, Tech in Asia Indonesia melansir lima developer lokal yang mengembangkan aplikasi dan game edukasi anak. Ingin coba mengaplikasikan aplikasi-aplikasi mereka untuk anak Anda? Inilah lima developer lokal yang mengembangkan aplikasi dan game anak:
 1. Educa Studio
Educa Studio (clear.co.id)
Educa Studio merupakan developer asal Salatiga yang telah menciptakan aplikasi edukatif untuk anak-anak sejak 2011 lalu. Educa Studio mengeluarkan empat kategori utama yaitu aplikasi Mari Belajar (Marbel), Riri yang berisi aplikasi cerita rakyat dan dongeng, kasual game, dan Kisah para Nabi (Kabi). Aplikasi dan game mereka yang berjumlah lebih dari seratus itu tersedia pada Android, Windows Phone, dan iOS secara gratis.
 2. Bamboomedia
Bamboomedia (komunitaskreatifbali.wordpress.com)
Selanjutnya adalah Bamboomedia yang merupakan developer asal Bali. Bamboomedia telah beroperasi sejak awal 2000-an silam. Selain fokus pada pengembangan aplikasi dan game edukasi untuk anak, mereka juga melayani berbagai macam kebutuhan untuk PC dan berbagai macam buku serta software untuk pelatihan di bidang teknologi.
Untuk aplikasi dan game, Bamboomedia telah memiliki lebih dari 80 aplikasi dan game. Komposisi aplikasi yang mereka ciptakan yaitu edukasi dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan di antaranya berkaitan dengan aksara dan bahasa Bali.
 3. Qajoo Studio
Qajoo Studio (segitiga.net)
Qajoo Studio adalah developer asal Yogyakarta. Nama Qajoo dilafalkan sebagai ‘kayu’, dengan para developer yang disebut ‘pengrajin kayu’. Kabarnya, developer ini terinspirasi filosofi kayu yang akan tampak indah dan bernilai mahal di tangan para ahlinya. Qajoo Studio telah beroperasi sejak 2013 lalu. Mereka mengembangkan dua kategori aplikasi yaitu Cerita Rakyat Interaktif (Ceri) dan game yang memiliki latar budaya di Indonesia.
 4. Luminov
Luminov (techinasia.com)
Developer yang berbasis di Jakarta Utara, Luminov, ini telah beroperasi sejak 2010 lalu. Selain memproduksi berbagai aplikasi dan game edukasi untuk anak, Luminov juga menangani kerja sama dengan korporat untuk pembuatan aplikasi. Sejauh ini, Luminov telah memiliki lima aplikasi untuk anak yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih, Safe School, Aztec Run, Tooth Invaders, dan The Cup Food Indonesia. Semuanya dapat diunduh secara gratis untuk perangkat Android dan iOS.
 5. Hicca Studio
Hicca Studio (segitiga.net)
Hicca Studio merupakan developer asal Yogyakarta. Hicca Studio berfokus menciptakan aplikasi untuk balita dan melatih sensor gerakan. Hicca Studio telah memiliki 22 aplikasi yang melatih anak untuk bernyanyi, mengeja, dan menari. Beberapa aplikasi mereka meliputi Animal Sounds Uwa and Friends, Story Books: Helping Komodo, dan Draw for Kids: Fruits.
Sumber:
https://www.selasar.com/kreatif/5-developer-lokal-yang-mengembangkan-aplikasi-dan-game-edukasi-anak

Kreatif di Industri dengan Technopreneurship

Pencari kerja harus memanfaatkan betul era teknologi. Salah satu caranya, dengan kreatif membuat lapangan kerja sendiri melalui technopreneurship. Rektor Tanri Abeng University, Tanri Abeng, menjelaskan, anak muda Indonesia juga bisa berkarier di industri teknologi dan berwirausaha dengan memaksimalkan teknologi.
Perkembangan teknologi di Indonesia sangat pesat. Ketimbang menjadi korban teknologi, anak muda seharusnya memanfaatkan hal ini untuk menciptakan pekerjaan; misalnya melalui technopreneurship.
Menurut Deputi 5 Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot Dewabroto, generasi penerus bangsa harus memahami pentingnya teknologi. Buktinya, sehari-hari masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari penggunaan gadget.
"Lebih dari itu, pemuda juga harus memahami bahwa banyak pekerjaan yang dapat diciptakan dengan memiliki kemampuan di bidang teknologi, khususnya ilmu komputer. Misalnya, pengembangan aplikasi dan perangkat lunak, memaksimalkan perangkat media sosial untuk kegiatan yang positif dan masih banyak lagi yang lainnya.
Gatot mencontohkan, teknologi juga harus dimanfaatkan untuk membuat berbagai peluang wirausaha seperti membuka berbagai toko online. Peluang ini pun didukung dengan tingginya pengguna internet dan peminat belanja online di kalangan masyarakat Indonesia.
Sumber:
http://news.okezone.com/read/2014/12/18/65/1080983/kreatif-di-industri-dengan-technopreneurship
 
Pengembang : I Made Ngurah Aditya Kusuma
Copyright © 2015 - SMK TI Bali Global Karangasem
Lomba FASTTEKNO 2015
Didelenggarakan oleh STIKOM Bali